Kementrian Pertanian dalam beberapa tahun terakhir ini telah mencapai swasebada beras. Untuk mencapai keberhasilan tersebut tidaklah mudah karena adanya beberapa hama yang dapat mengganggu tanaman padi, diantaranya hama serangga Walang Sangit(rice bug)dengan bahasa latinnya Leptocorisa oratorius (Fabricius). Hama ini, bila diganggu akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau yang kurang sedap. Agar tanaman padi tidak terserang oleh hama serangga Walang sangit dapat dilakukan pencegahan di awal atau setelah terserang hama.
Di Indonesia walang sangit merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50 persen. Diduga bahwa populasi 100.000 ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25 persen. Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15%. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27 persen. Kwalitas gabah (beras) sangat dipengaruhi serangan walang sangit. Diantaranya menyebabkan meningkatnya Grain dis-coloration. Sehingga serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil, secara tidak langsung juga sangat menurunkan kwalitas gabah1.
Dalam rangka mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), penyuluh pertanian di langangan perlu dibekali dengan informasi bagaimana cara mengatasi serangan hama walang sangit pada tanaman padi. Seperti kita ketahui bersama, bahwa hama serangga walang sangit ini hampir tidak pernah tidak ada pada setiap musim tanam padi, hanya saja tingkat serangannya yang berbeda-beda. Untuk itu, hama serangga walang sangit ini adalah merupakan salah satu hama yang perlu diwaspadai karena bila lalai gabah menjadi hampa.
Walang sangit (Gb. 1) merupakan hama yang umum ada pada setiap musim tanam padi. Hama ini dapat merusak bulir padi pada fase pemasakan. Mekanisme merusak Walang sangit adalah dengan menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga Walang sangit ini akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau kurang sedap. Selain sebagai mekanisme pertahanan diri, bau yang dikeluarkan juga digunakan untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit dapat merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.
Sampai sekarang belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama walang sangit. Berdasarkan cara hidup walang sangit, tanam serempak dalam satu hamparan merupakan cara pengendalian yang sangat dianjurkan. Setelah ada tanaman padi berbunga, walang sangit akan segera pindah dari rumput-rumputan atau tanaman sekitar sawah ke pertanaman padi yang pertama kali berbunga. Sehingga jika pertanaman tidak serempak pertanaman yang berbunga paling awal akan diserang lebih dahulu dan tempat berkembang biak . Pertanaman yang paling lambat tanam akan mendapatkan serangan yang relatif lebih berat karena walang sangit sudah berkembang biak pada pertanaman yang berbunga lebih dahulu. Dianjurkan beda tanam dalam satu hamparan tidak lebih dari 2,5 bulan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama serangga Walang sangit adalah menyebabkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa (Gb. 2).
Hama ini dapat dikendalikan melalui beberapa langkah, seperti:
- mengendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman;
- meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh seragam;
- menangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan;
- mengumpan walang sangit dengan ikan yang sudah busuk, claging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam;
- menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.
Salah satu akibat serangan hama serangga Walang sangit ini, beras akan mengalami perubahan warna dan mengapur. Dengan demikian pencegahan yang dapat dilakukan setelah tanaman padi terserang hama walang sangit adalah dapat menggunakan beberapa jenis insektisida (bila diperlukan) antara lain, yang berbahan aktif seperti :
- BPMC dengan nama dagang Bassa, Kiltop, dan Baycard
- Fipronil dengan nama dagang Regent
- Metolkarb dengan nama dagang Rexal
- MIPC dengan nama dagang Mipcin, Mikarb, Dharmacin atau
- Propoksur dengan nama dagang Poksindo.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar