HAMA-HAMA PADA TANAMAN PADI
Padi merupakan makanan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia. Sebagian masyarakat kita ada yang menggunakan bahan makanan pokok yang lain seperti sagu, jagung dan sorghum. Akan tetapi padi lebih dominan dan lebih popular dibanding dengan bahan makanan pokok yang lain meskipun harganya lebih mahal.
Untuk menciptakan padi yang bagus maka diperlukan juga bibit yang unggul dan juga program penanaman padi yang bagus. Namun dengan adanya bibit baru tersebut menimbulkan munculnya hama-hama tanaman baru. Hama dan penyakit padi sangat beragam, disamping faktor lingkungan (curah hujan, suhu dan musim) sangat mempengaruhi terhadap produksi padi. Hama padi sangat mempengaruhi produksi padi dan kualitas padi. Hal ini menyebabkan para petani kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Maka dari itu harus dilakukan penyuluhan mengenai hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi.
Berikut ini adalah beberapa hama-hama yang menyerang tanaman padi menurut Kartaspoetra pada tahun 1993, antara lain sebagai berikut:
Hama Sundep
Hama dengan nama latin Scirpophaga innotata berkembang di daerah pantai dan pedalaman yang memiliki ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Hama ini muncul dari telur-telur yang dibawa oleh kupu-kupu kecil bewarna putih. Kupu-kupu tersebut melakukan invasi ketika musim hujan yang terjadi pada bulan Oktober-November. Telur-telur itu menetas menjadi ulat yang merusak padi.
Hama ini menyerang daun padi muda yang menyebabkan daun menguning dan lama-lama akan mati. Untuk membasmi hama ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut:
Menghancurkan dan memberantas telur sebelum menetas.
Disemprot dengan obat pestisida.
Ulat penggerek
Ulat penggerek atau Scahunobius bipunctifer adalah hama yang merusak batang padi yang masih muda yang lunak. Cara untuk membasmi hama ini adalah dengan cara menggunakan obat insektisida.
Hama Wereng coklat
Nama latin dari hama wereng coklat adalah Nilapervata lungens. Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah padi yang masih lunak. Hama wereng hidup di habitat yang lembab, gelap dan teduh. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida dan membasmi bibit-bibit wereng dengan membakarnya.
Hama Wereng hijau
Hama yang memiliki nama latin Nephotettix apocalis ini merusak kelopak dan urat-urat pada tanaman padi. Hama wereng hijau mempunyai alat penghisap yang kuat pada moncongnya.
Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat insektisida, rotasi tanaman, pembunuhan hama dan perangkap lampu jebak.
Lembing hijau
Lembing hijau memiliki nama latin Nezara viridula dan berkembang di daerah beriklim tropis. Hama lembing hijau hidup dengan berkoloni. Serangan hama ini tidak sampai menghampakan padi, namun dampaknya membuat kualitas padi menjadi jelek. Hama ini dapat dibasmi dengan menggunakan insektisida sesuai aturan.
Walang sangit
Walang sangit adalah binatang yang memiliki bau menyengat. Hama ini hidup bersembunyi di rerumputan dan berinvasi pada tanaman padi muda ketika berbuah. Pembasmian hama ini dilakukan pada malam hari menggunakan lampu petromak dengan umpan katak, ketan dan memanfaatkan insektisida.
Hama putih
Hama ini mempunyai nama latin Nymphula depunctalis. Hama putih menyerang dan bergelantungan pada daun padi hingga daun berwarna keputih-putihan. Hama ini memiliki sifat semi aquatil (menggantungkan hidup pada air untuk bernafas dengan udara). Pembasmian hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida yang ramah lingkungan.
Ganjur
Hama yang memiliki nama latin Pachydiplosis oryzae berkembang di daerah persawahan di China, India, dan Asia Tenggara. Hama ganjur menyerang tanaman padi yang penanamnya terlambat, sekitar bulan Februari dan April. Hama ini meletakkan telur-telurnya pada kelopak daun padi. Telur-telur tersebut nantinya akan menjadi larva yang bergerak menuju dan memasuki batang padi. Hama tersebut menyerang padi dengan membuat daun menjadi selongsong dan lama-lama padi akan mati dikarenakan tidak dapat berfotosintesis. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatur pengairan jangan sampai padi terendam dan disinari dengan lampu petromak. Untuk pembasmian hama ganjur dapat disemprot menggunakan pestisida dengan dosis tepat secara teratur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar